Johan Cruyff adalah salah satu legenda terbesar dalam sejarah sepak bola dunia. Ia lahir pada 25 April 1947 di Amsterdam, Belanda, dan dikenal sebagai pemain yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan sepak bola modern, khususnya melalui filosofi Total Football yang diusungnya.
Ajax Amsterdam (1964-1973)
Cruyff memulai karier profesionalnya di Ajax Amsterdam, di mana ia menjadi ikon klub. Bersama Ajax, ia memenangkan 8 gelar Eredivisie dan 3 gelar Piala Champions Eropa (sekarang Liga Champions UEFA) berturut-turut dari 1971 hingga 1973. Cruyff juga memenangkan Ballon d’Or sebanyak dua kali saat bermain di Ajax, yaitu pada 1971 dan 1973.
Barcelona (1973-1978)
Pada 1973, Cruyff bergabung dengan FC Barcelona dengan rekor transfer dunia saat itu. Ia langsung memberi dampak besar dengan membantu klub memenangkan La Liga pada musim pertamanya (1973-74), termasuk kemenangan legendaris 5-0 atas Real Madrid di Santiago Bernabéu. Cruyff juga meraih Ballon d’Or ketiganya pada tahun 1974.
Cruyff adalah bintang utama tim nasional Belanda, khususnya dalam Piala Dunia 1974. Di turnamen itu, ia membawa Belanda hingga final sebelum kalah dari Jerman Barat. Meskipun tidak memenangkan gelar, gaya permainan Belanda di bawah Cruyff menjadi inspirasi bagi sepak bola dunia.
Masa Akhir Karier (1978-1984)
Setelah meninggalkan Barcelona, ia sempat bermain di Amerika Serikat untuk Los Angeles Aztecs dan Washington Diplomats. Kemudian, ia kembali ke Eropa untuk bermain bersama Levante, Ajax, dan akhirnya Feyenoord. Bersama Feyenoord, ia meraih gelar Eredivisie terakhir dalam kariernya.
Setelah pensiun sebagai pemain, Cruyff melanjutkan warisannya sebagai pelatih. Ia melatih Ajax dan Barcelona, mengantarkan Barcelona ke era kejayaan dengan filosofi sepak bola menyerang. Sebagai pelatih, ia menciptakan “Dream Team” Barcelona yang memenangkan Liga Champions UEFA pertama klub tersebut pada 1992.
Johan Cruyff tidak hanya dikenang sebagai pemain dan pelatih, tetapi juga sebagai inovator yang membawa filosofi baru dalam sepak bola. Cruyff meninggal pada 24 Maret 2016 karena kanker paru-paru, tetapi warisannya tetap hidup dalam dunia sepak bola.
+ There are no comments
Add yours